MALANG - Memperingati Hari Ulang Tahun ke-78 Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia digelar upacara bendera bertempat di Lapangan Denpom V/3 Malang, Kel. Kesatrian Kec. Blimbing Kota Malang dan diikuti oleh Prajurit TNI-AD dan PNS yang terdiri Bappras di jajaran Korem 083/Baladhika Jaya, Kamis (17/8/2023).
Upacara Hari Ulang Tahun ke-78 Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia kali ini dengan Irup Letkol Cba Candra (Dandenbekang V-44-03/Malang) dan sebagai Danup Dansatlak Gakum (Kapten Cpm Wahyudi).
Dalam amanat Kasum TNI yang di bacakan oleh Irup Letkol Cba Candra menyampaikan Peringatan hari ulang tahun kemerdekaan, pada hakekatnya merupakan bentuk penghormatan sekaligus penghargaan kita kepada para pejuang, pendiri Republik ini, para pahlawan sejati, yang telah memberikan segala-galanya melampaui dari apa yang seharusnya diberikan, Oleh sebab itu, sebagai generasi penerus, wujud penghormatan dan penghargaan yang paling mulia, yang harus kita berikan adalah mewarisi tradisi dan nilai-nilai kejuangan serta melanjutkannya untuk mengisi kemerdekaan.
Setelah 78 tahun Indonesia merdeka, kini menjadi tugas kita semua untuk mengisi kemerdekaan, sejarah mencatat tidak mudah negeri ini untuk melepaskan diri dari berbagai tantangan dan hambatan, hingga sampai saat ini kita tetap dan terus berjuang mengisi kemerdekaan yang dianugerahkan Tuhan Yang Maha Esa untuk mencapai kemakmuran bangsa.
TNI harus menjadi perekat kemajemukan bangsa, karena TNI merupakan garda terdepan dalam menjaga kerukunan, toleransi dan kebhinekaan, sehingga bangsa Indonesia tetap menjadi bangsa
yang utuh, kuat dan tangguh.
Kita ingat, bahwa semua warga negara berkedudukan sama di depan hukum dan berhak mendapatkan
keadilan, karenanya, hukum harus ditegakkan untuk keadilan segenap anak bangsa. Oleh karena itu setiap prajurit TNI agar bersikap profesional, tangguh, bermoral, berdedikasi, dan mempunyai loyalitas tinggi dengan mental Sapta Marga.
Berkaitan Pemilu 2024, TNI tetap harus netral. Netralitas TNI merupakan kehendak rakyat Indonesia yang telah diamanatkan dalam “UU TNI Nomor 34 Tahun 2004. Netralitas TNI juga merupakan wujud nyata, bahwa TNI tidak ingin kembali ke politik, TNI secara tegas tidak masuk ranah politik praktis.
Terkait dengan marak dan semakin tingginya penggunaan media sosial, saya mengingatkan kembali kepada segenap prajurit dan PNS TNI harus hati-hati dan cermat terhadap penggunaan medsos, bijaklah dalam menggunakan Medsos, ingat" Jarimu adalah Nasibmu".
TNI sebagai garda terdepan dan
sekaligus sebagai benteng terakhir bangsa, akan dituntut menjunjung tinggi komitmen untuk selalu membela kepentingan dan hak
masyarakat luas, termasuk dalam menyikapi fenomena yang terjadi.
Saya tekankan kembali kepada segenap prajurit maupun PNS jajaran TNI keberadaan kalian harus dapat memberikan rasa aman dan
nyaman kepada masyarakat di sekelilingnya, Kalian semua memiliki peran penting dalam membangun bangsa dan ikut serta dalam melanjutkan pembangunan nasional. Amalkan "Sapta Marga, Sumpah Prajurit, Delapan Wajib TNI", sebagai komitmen moral prajurit dalam membantu meringankan kesulitan
masyarakat di sekelilingnya.
TNI tidak akan mampu melaksanakan tugas pokoknya tanpa bantuan dan dukungan rakyat karena di sinilah kita menemukan ruh bahwa sebenarnya kekuatan TNI yang sejati adalah bila bersama-sama
dengan Rakyat.
Mari kita jadikan peringatan kemerdekaan Indonesia ini menjadi tonggak baru untuk membangun komitmen yang lebih segar dengan memupuk karakter dan nilai-nilai luhur bangsa, sebab apapun peran dan tugas yang prajurit serta PNS jajaran TNl lakukan, kita berada dalam satu kesatuan dan komando TNI. (Penrem 083/Bdj)